Apa itu Reaksi E2?
Sama halnya dengan reaksi SN2 dan SN1,
pada reaksi eliminasi juga terdapat E2 dan E1. Mekanisme
yang paling umum untuk dehidrohalogenasi adalah mekanisme E2. Dehidrohalogenasi
adalah dimana terdapat suatu HX yang dieliminasi dari alkil halida untuk
membentuk alkena.
seperti halnya reaksi SN2, mekanisme E1 adalah proses satu langkah. Nukleofilik yang bertindak sebagai basa, mengambil proton atau hidrogen pada atom karbon disebelah atom karbon pembawa gugus pergi. pada waktu yang sama gugus pergi meninggalkan tempat dan ikatan rangkap terbentuk.
Pada reaksi diatas Nukleofil menghilangkan H+ dari karbon dan halogen membentuk alkena.
Semua basa kuat, seperti OH-, merupakan nukleofil yang baik. Dalam alkil halida 2 ° dan 3 ° karbon-a dalam alkil halida terhalang. Dalam hal ini, basa kuat akan 'mengabstraksi' (menghilangkan) ion hidrogen (H +) dari karbon-b, sebelum menyentuh karbon-a. Jadi basa kuat menyebabkan eliminasi (E2) dalam alkil halida 2 ° dan 3 ° dan menyebabkan substitusi (SN2) pada metil ° dan alkil halida 1 ° tanpa hambatan.
Pada reaksi E2 tidak ada perantara karbokation baik itu dalam pembentukan ikatan baik itu pembentukan ikatan B ke H, ikatan C ke H, pembentukan ikatan C ke C, dan putusnya ikatan C ke Br.
Reaksi di mana beberapa langkah terjadi secara bersamaan disebut reaksi 'bersama'.
pada reaksi Eliminasi terdapat aturan Zaitsev yaitu yang berisi : dalam mengeliminasi HX dari alkena, produk alkena yang lebih tersubstitusi (lebih stabil) lebih dominan. namun pada reaksi E2 tidak selalu mengikuti aturan Zeitsev Reaksi E2, tidak selalu mengikuti aturan Zaitsev.
Eliminasi E2 terjadi dengan geometri anti-periplanar, mis., Periplanar berarti bahwa keempat atom yang bereaksi - H, C, C, & X - semuanya terletak pada bidang yang sama. Anti berarti bahwa H dan X (atom yang dihilangkan) berada pada sisi yang berlawanan dari molekul.
Ketika reaksi E2 terjadi dalam alkil halida rantai terbuka, produk Zaitsev biasanya merupakan produk utama. Ikatan tunggal dapat berputar ke arah yang tepat untuk memungkinkan eliminasi antiperiplanar.
Namun dalam struktur siklik, ikatan tunggal tidak dapat berputar. Kita harus memperhatikan stereokimia dalam alkil halida siklik yang mengalami reaksi E2.
PERMASALAHAN :
1. Jika reaksi E2 memiliki persamaan satu tahap dengan reaksi SN2, lalu apa yang membedakan reaksi SN2 dan E2
2. mengapa pada reaksi E2 yang terbentuk adalah alkena bukan yang lainnya?
3. pada reaksi eliminasi E2 mengapa karbokation tidak terlibat didalamnya?
Saya Muhammad Habib dengan NIM A1C117012 ingin mencoba menjawab permasalahan nomor 1 dimana yang membedakan antara reaksi SN2 dan E2 yaitu pertama dari reaksi itu sendiri. karena reaksi itu sendiri yang satunya menambahkan atom dan satunya lagi melepaskan atom. yang kedua dari hasil reaksinya. yang SN2 itu reaksinya menghasilkan ikatan baru dengan atom lain. sedangkan E2 itu hasilnya atom lepas dan dianggap sebagai gugus pergi.
BalasHapusdemikianlah jawaban dari saya, semoga bisa membantu
Hallo Ira, saya Sulviana Putri dengan NIM A1C117074 akan mencoba menjawab permasalahan no 3.
BalasHapusKarbokation tidak terlibat dalam reaksi E2 dikarenakan jika ikatan karbon halogen terputus maka yang akan terbentuk adalah ikatan rangkap dan juga yang terlibat di dalamnya adalah elektron, bukan karbokation. Oleh sebab itu karbokation tidak terlibat didalamnya. Terimakasih. Semoga membantuu :)
Saya Neng early Oktavia
BalasHapusNim A1C117044
Akan mencoba menjawab permasalahan No 2
Mengapa pada Reaksi E2 yang terbentuk alkena bukan yang lain?
Hasil reaksi nya berupa alkena karena reaksi ini merupakan reaksi eliminasi. Bukan hanya reaksi E2 yang menghasilkan alkena tapi reaksi E1 juga akan menghasilkan alkena. Apabila reaksi adisi maka akan menghasilkan alkana. Eliminasi merupakan kebalikan dari adisi, yang berarti pelepasan atau pengurangan atom/gugus membentuk ikatan rangkap antar karbon baik berupa alkena maupun siklo alkena.
Terimakasih
Semoga membantu